Dari Wikipedia bahasa
Indonesia, ensiklopedia bebas
Detasemen
Jala Mangkara (disingkat Denjaka) adalah sebuah detasemen pasukan khusus TNI Angkatan Laut. Denjaka adalah satuan gabungan antara
personel Kopaska dan Taifib Korps Marinir TNI-AL. Anggota Denjaka dididik di Bumi Marinir Cilandak dan harus
menyelesaikan suatu pendidikan yang disebut PTAL (Penanggulangan Teror Aspek
Laut). Lama pendidikan ini adalah 6 bulan. Intinya Denjaka memang
dikhususkan untuk satuan anti teror walaupun mereka juga bisa dioperasikan di
mana saja terutama anti teror aspek laut. Denjaka dibentuk berdasarkan
instruksi Panglima TNI kepada Komandan Korps Marinir No
Isn.01/P/IV/1984 tanggal 13 November 1984. Denjaka memiliki tugas pokok membina
kemampuan antiteror dan antisabotase di laut dan di daerah pantai serta
kemampuan klandestin aspek laut.
Sejarah
Pasukan Khusus AL

Profil Prajurit
Denjaka
Pada 4 November 1982, KSAL membentuk
organisasi tugas dengan nama Pasukan Khusus AL(Pasusla).
Keberadaan Pasusla didesak oleh kebutuhan akan adanya pasukan khusus TNI ALguna menanggulangi segala bentuk ancaman aspek laut.
Seperti terorisme, sabotase, dan ancaman lainnya.
Pada
tahap pertama, direkrut 70 personel dari Batalyon Intai Amfibi (YONTAIFIB)
dan Komando Pasukan Katak (Kopaska).
Komando dan pengendalian pembinaan di bawah Panglima Armada Barat dengan
asistensi Komandan Korps Marinir. KSAL bertindak
selaku pengendali operasional. Markas ditetapkan di Mako Armabar.
Melihat
perkembangan dan kebutuhan satuan khusus ini, KSAL menyurati Panglima TNI yang isinya berkisar keinginan membentuk Detasemen
Jala Mangkara. Panglima ABRI menyetujui dan sejak
itu (13 November 1984), Denjaka menjadi satuan Antiteror Aspek
Laut. Merunut keputusan KSAL, Denjaka adalah komando pelaksana Korps Marinir
yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan kemampuan dan kekuatan dalam
rangka melaksanakan operasi antiteror, antisabotase, dan klandesten aspek laut
atas perintah Panglima TNI.
Pola
rekrutmen Denjaka dimulai sejak pendidikan para dan komando. Selangkah sebelum
masuk ke Denjaka, prajurit terpilih mesti sudah berkualifikasi Intai Amfibi.
Dalam menjalankan aksinya, satuan khusus ini dapat digerakkan menuju sasaran
baik lewat permukaan/bawah laut maupun lewat udara. TNI AL masih memiliki satu
pasukan khusus lagi, yaitu Komando Pasukan Katak (Kopaska). Kedua satuan pernah
beberapa kali melakukan latihan gabungan dengan US Navy SEAL.
Organisasi satuan
Denjaka
terdiri dari satu markas detasemen, satu tim markas, satu tim teknik dan tiga
tim tempur. Sebagai unsur pelaksana, prajurit Denjaka ditutut memiliki kesiapan
operasional mobilitas kecepatan, kerahasiaan dan pendadakan yang tertinggi
serta medan operasi yang berupa kapal-kapal, instalasi lepas pantai dan daerah
pantai. Disamping itu juga memiliki keterampilan mendekati sasaran melalui
laut, bawah laut dan vertikal dari udara.
Pendidikan yang dilakukan

Denjaka - Terjun Stabo
Kursus awal
Setiap
prajurit Denjaka dibekali kursus penanggulangan antiteror aspek laut yang
bermaterikan:
·
Intelijen,
·
Taktik dan teknik anti-teror, dan anti-sabotase,
·
Dasar-dasar spesialisasi,
·
Komando kelautan dan keparaan lanjutan
Kursus
ini dilaksanakan setiap kurang lebih 5,5 bulan bertempat di Jakarta dan sekitarnya.
Kursus lanjutan
Dilanjutkan
dengan materi pemeliharaan kecakapan dan peningkatan kemampuan kemahiran
kualifikasi Taifib dan Paska,
pemeliharaan dan peningkatan kemampuan menembak, lari dan berenang, peningkatan
kemampuan bela diri, penguasaan taktis dan teknik penetrasi rahasia, darat,
laut dan udara, penguasaan taktik dan teknik untuk merebut dan menguasai
instalasi di laut, kapal, pelabuhan/pangkalan dan personel yang disandera di
objek vital di laut, penguasaan taktik dan teknik operasi klandestin aspek
laut, pengetahuan tentang terorisme dan sabotase, penjinakan bahan peledak, dan peningkatan kemampuan survival, pelolosan
diri, pengendapan, dan ketahanan interogasi.
Persenjataan

Pasukan Denjaka
Untuk
mendukung operasi personel Denjaka dibekali antara lain submachine gun MP5, HK PSG1, Daewoo K7, senapan serbu G36, HK416, M4, Pindad ss-1, CZ-58, senapan mesin ringan Minimi M60, Daewoo K3, serta pistol Beretta, HK P30 dan SIG Sauer 9 mm.
0 Response to "Detasemen Jala Mengkara ( Denjaka)"
Posting Komentar